Tuesday 22 July 2014

Lonely

Bekerja dan mencari sampingan. Itulah pikiran saya jika sedang senggang. Bisnis online aksesoris pita rambut ini sampai sekarang tidak ada perkembangan. Dimana tidak ada transportasi dan tidak di perbolehkan untuk bertransportasi. Apalagi keadaan saya lagi BU. Saya seperti pecundang yang hanya keliling di satu ruangan saja. Keluar salah. Masuk salah. Bisnis online yang sama sekali tidak ada perkembangan mungkin sebentar lagi redup. Pesanan customer juga tak kunjung di buat karena tidak bisa keluar. How I must do?!

Penjara tetaplah penjara. Sekali keluar langsung divonis lebih berat lagi. Tak taukah bahwa memperlakukan saya seperti itu seperti mengikat anjing. Dan jika dilepaskan akan menjadi anjing gila.
Nothing I can do. Always try to improve my creativity and activity. How?

Where's I can find humanity? Save my money and see others can eat as they want,holiday as they want,laugh as they want,have a relationship as they want. How beautiful this life. I just can dying and close my eyes,dreaming and feel it....

Monday 21 July 2014

No money no happy

I work, I have salary, I have my own life, I have my happiness, but why I still I'm disappointed with this life? I'm jealous with my friends where they are enjoying their holiday at abroad. So jealous... when I'm without any additional money. I spend all my money only for my family. Never mind if I spend it, but give me a chance to enjoy result of my work hard.

Ramai, bising, komplain, marah, emosi, penat, ingin sekali keluar dari lingkungan itu. Sini ngeluh, sana nangis, situ minta..Keinginan dan cita cita buyar semua. Solusi saya cuma nabung sebisa mungkin. Walau kedepannya belum jelas.
Mungkin orang menganggap saya adalah orang paling sedih sedunia. Karena tidak ada cerita bahagia. Hahaha.. sebenarnya ada, tapi belum ada ceritanya. Sementara curhat dulu. Sekian

Friday 18 July 2014

A letter for God

Crash crash crash!! Semua beban di otak sudah mengepul. Tekanan di perut juga sudah mulai memuai. Ingin kumuntahkan segala yang ada di perut. Hoek...

Begitulah sehari hari yang dijalankan diriku.

Tak pernah melihat pagi yang cerah menghirup udara segar. Mataku yang merah penuh emosi dan tekanan mulai menggejolak perut. Hal yg sama di pagi dan sore. Ntah kenapa kehidupan yang begini harus di jalanin. Kenapa tidak ada rasa syukur dalam hidup? Ku search di google bagaimana kehidupan orang sehari harinya. Setelah di baca, nasib orang tersebut tidaklah seburuk kita. Harusnya aku bersyukur masih punya orang tua yang lengkap, masih bergaji dan begitulah. Umurku tidak lah muda dan tidaklah belia. Tetapi setelah meresapi semua.. inilah namanya hidup. Bagaimanapun, aku harus menjalaninya.

Melihat orang tua yg sering sakit, sering sumpahin anak karena tidak berkembang, dan itu semua harus aku tanggung. Beban di usia seperempat abad. Aku hanya anak perempuan tunggal yg memiliki 4 saudara laki laki. Tapi tak satupun yg benar menjadi seorang manusia. Setiap dari mereka selalu membawa masalah pulang. Oh Tuhan... ingin sekali kabur dari kehidupan ini. Dimanakah mereka jikalau aku dalam masalah? Aku hanya berdoa dan berdoa.. semoga ada keajaiban. Kalau tidak,mungkin aku harus menjalani karmaku.

Sadhu sadhu sadhu

Sunday 13 July 2014

:')

Keliling dari pagi sampai sore berjualan aksesoris pita rambut. Dari di usir,di cuekin,diajak ngobrol sampai terasa hopeless dari segala usaha. Kakiku yang lecet bukan main,perih,luka luka sampai sekujur telapak kaki. Maklum karena pakai sepatu yg kulitnya keras,akibatnya begitulah. Teringat capeknya yang luar biasa,hanya laku 1 pita yg seharga Rp. 10.000. Uang itu pun untuk beli burger sebagai makan siang dan parkir. Rambut panjangku yang sudah terasa basah dan tak terurus lagi,keringat yang membasahi semua baju,lapar dan haus yang ditahan dari pagi, tak laku pun pita yang aku jual. Rasanya ingin menangis. Tapi itulah perjuangan yang harus di hadapi seorang Cathy, gadis polos yang tetap tegar.
Tak biasanya dia melakukan hal itu, akan tetapi,demi sesuap nasi, dia rela melakukan segalanya.
Sesampai di rumah dengan saudara laki lakinya, aku langsung mencuci kakiku yg lecet dan berdebu. Mencuci wajahku yg kusam dan minum segelas penuh air. Dan dari itulah aku bisa menghela nafas lega. Akhirnya sampai rumah juga. Terik matahari yg bikin kulit hitam dan angin debu yg harus di cium membuat diriku semakin merasa tak enak badan. Aku terus bersin bersin tak berhenti dan mengucek hidung. Setelah itu,sepupu ku dari luar kota datang mengunjung rumah. Langsung kusodorin pita pita rambutku. Walau masih nihil, aku tetap tegar sambil tertawa," Iya pakai pita donk,sedikit bergaya. Haha"
Karena mereka menolak pitaku,aku hanya senyum dan mengucap terima kasih. Setelah mereka pulang,aku membereskan badanku dari mandi,makan dan ke kamar.
Setelah di kamar,aku memakai obat ke kakiku yg lecet. Menempelkan koyo di sekujur badan dan memakai minyak angin. Tapi apa daya aku tetap tegar walau tidak ada yg peduli. Tak pernah aku ceritakan apa yg ku alami. Tetap tegar dan senyum dan berdoa. :') tetap semangat seperti aku ya..